"kau lihat senja itu, begitu indah, rasanya tak ingin mata ini mengalihkan pandangan ku untuk memandangnya, dia bagaikan bidadari yang begitu merindukan malam, begitu rindunya hingga tak perdulikan kecantikannya yang tampak begitu indah untuk di nikmati setiap pandangan.." gumamku

"seperti kamu sayang, kamu pun begitu indah di mataku.. akupun tak mampu memalingkan pandanganku darimu.. " bisikanmu membuatku semakin merapatkan tubuhku ke pelukmu

kamu.. seorang laki laki yang kini selalu hadir menemani mimpiku.. yang selalu mengisi lamunanku.. yang selalu membuat hatiku selalu bergetar. dan aku.. seorang wanita yang selalu membayangkannya ada di dalam hari hari ku.

kami bagaikan senja dan malam yang saling merindu.. tapi akan tenggelam dalam gelapnya malam. ya.. kisah kami bukan kisah romeo dan juliet atau pun kisah rama dan sinta.. kami dua hati yang telah terikat dengan janji suci perkawinan.

mungkin setiap orang akan menghujatku, memakiku, dan bahkan akan mengutuk ku. bagi oarang lain mungkin aku adalah wanita yang tak tahu diri, mungkin mereka akan memakiku dan akan mengatakan bahwa aku adalah seorang perebut lelaki orang..

aku sadari itu.. aku tau dia bukan laki laki lajang yang pantas aku cintai.. dan aku pun bukan wanita single yang boleh menerima cinta lelaki lain. apalagi kami pun bukan anak kemarin sore. kami berdua dua orang di ambang senja.

aku tak pernah menyangka di usia ku yang hampir senja akan mengenal cinta. apalagi dengan nya,sesorang yang aku kenal santun dan pecinta keluarga. ah... ingin rasanya aku menolak dan lari menjauh.., tapi kenyataannya semakin ku menjauh semakin hati ini terasa terikat. aku tak kuasa untuk pergi darinya. Aku betul betul mersakan jath cinta padanya. rasa yang lama tak kurasakan pada pasanganku hingga membuahkan dua mutiara yang sudah mulai dewasa. entah apa yang akan terjadi kala semua terbuka, pasti penyesalan yang akan aku rasakan. tapi untuk saat ini untuk pergi darinya, aku tak akan sanggup.

"sayang, i love you" ku rasakan begitu hangat pelukannya dan bisikannya membuat aku tak merasa menjadi wanita paruh baya. emak emak di ambang senja. "i love you too.." ku sambut bisikannya dengan lembut. "apa yang kau lamunkan" aku hanya tersenyum ragu untuk menanyakannya, karena kami sudah pernah mmbicarakannya sebelumnya. "aku.. hanya membayangkan apa yang akan terjadi dengan kita nanti.." ku coba untuk mengungkapkan apa yang aku fikirkan. "kita jalani saja semua.. kita sama sama tak mungkin meninggalkan keluarga kita masing masing tapi akupun tak ingin pergi dari mu sayang.. aku sangat mencintaimu.. aku sangat membutuhkanmu.. " aah.. andai semua orang tau bagaimana rasanya. andai semua orang merasakan hal yang sama pasti tak pernah ada kata makian atau hujatan untuk kami dua orang yang saling mencintai.

senja semakin gelap.. malam segera datang menenggelamkan sang mentari dan akan di gantikan bulan. "sayang.. kita akan selalu saling mencintai meskipun tak selalu bersama.. kita jalani saja karena untuk saling melepaskan kita akan sama sama tersiksa".

Benar juga, aku pun berfikir demikian, kita jalani saja biarlah senjaku tetap menjadi senja yang indah dan akan selalu merindukan malam. aku hanya berusaha memyiapkan hati hingga suatu saat malam menenggelamkan ku. biarlah kami lalui semua, biar.. semua berjalan seperti apa adanya.. biar cintaku di ujung senja hilang dalam gelapnya malam.